Senin, 17 September 2012

REVOLUSI HIJAU

Revolusi Hijau 
adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama di Asia. Hasil yang nyata adalah tercapainya swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di beberapa negara yang sebelumnya selalu kekurangan persediaan pangan (pokok), seperti India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia, untuk menyebut beberapa negara. Norman Borlaug, penerima penghargaan Nobel Perdamaian 1970, adalah orang yang dipandang sebagai konseptor utama gerakan ini.


Revolusi hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting: penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk kimia secara optimal, penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu, dan penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas. Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini, terjadi peningkatan hasil tanaman pangan berlipat ganda dan memungkinkan penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi pada tempat-tempat tertentu, suatu hal yang sebelumnya tidak mungkin terjadi.
A.RevolusiHijau
Teknologi genetika memicu terjadinya Revolusi Hijau (green revolution) yang sudah berjalan sejak 1960-an. Dengan adanya Revolusi Hijau ini terjadi pertambahan produksi pertanian yang berlipat ganda sehingga tercukupi bahan makanan pokok asal serealia.
Konsep Revolusi Hijau yang di Indonesia dikenal sebagai gerakan Bimas (bimbingan masyarakat) adalah program nasional untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya swasembada beras. Tujuan tersebut dilatarbelakangi mitos bahwa beras adalah komoditas strategis baik ditinjau dari segi ekonomi, politik dan sosial. Gerakan Bimas berintikan tiga komponen pokok, yaitu penggunaan teknologi yang sering disabut Panca Usaha Tani, penerapan kebijakan harga sarana dan hasil reproduksi serta adanya dukungan kredit dan infrastruktur. Grakan ini berhasil menghantarkan Indonesia pada swasembada beras.
Gerakan Revolusi Hijau yang dijalankan di negara – negara berkembang dan Indonesia dijalankan sejak rejim Orde Baru berkuasa.  Gerakan Revolusi Hijau sebagaimana telah umum diketahui di Indonesia tidak mampu untuk menghantarkan Indonesia menjadi sebuah negara yang berswasembada pangan secara tetap, tetapi hanya mampu dalam waktu lima tahun, yakni antara tahun 1984 – 1989. 
Salah satu masalah yang dihadapi oleh pemerintah Orde Baru adalah produksi pangan yang tidak seimbang dengan kepadatan penduduk yang terus meningkat. Oleh karena itu pemerintah Orde Baru memasukkan Revolusi Hijau dalam program Pelita. Revolusi Hijau ini dilaksanakan secara nasional. Apa sih Revolusi Hijau itu? Revolusi Hijau adalah perubahan besar berkaitan dengan soal penggarapan tanah dan pertanian.
PERKEMBANGAN REVOLUSI HIJAU, TEKNOLOGI dan INDUSTRIALISASI
Kebijakan modernisasi pertanian pada masa Orde baru dikenal dengan sebutan Revolusi Hijau.
Revolusi Hijau merupakan perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern.
Revolusi Hijau (Green Revolution) merupakan suatu revolusi produksi biji-bijian dari hasil penemuan-penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas, gandum, padi, dan jagung yang mengakibatkan tingginya hasil panen komoditas tersebut.
Tujuan Revolusi hijau adalah mengubah petani-petani gaya lama (peasant) menjadi petani-petani gaya baru (farmers), memodernisasikan pertanian gaya lama guna memenuhi industrialisasi ekonomi nasional. Revolusi hijau ditandai dengan semakin berkurangnya ketergantungan para petani pada cuaca dan alam karena peningkatan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peningkatan produksi bahan makanan.
Latar belakang munculnya revolusi Hijau adalah karena munculnya masalah kemiskinan yang disebabkan karena pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat tidak sebanding dengan peningkatan produksi pangan. Sehingga dilakukan pengontrolan jumlah kelahiran dan meningkatkan usaha pencarian dan penelitian binit unggul dalam bidang Pertanian. Upaya ini terjadi didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Thomas Robert Malthus.
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menggalakan revolusi hijau ditempuh dengan cara :
1.     Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi Pertanian di Indonesia dikenal dengan nama Panca Usaha Tani yang meliputi :
a.      Pemilihan Bibit Unggul
b.      Pengolahan Tanah yang baik
c.       Pemupukan
d.      Irigasi
e.      Pemberantasan Hama
2.     Ekstensifikasi Pertanian
Ekstensifikasi pertanian, yaitu  Memperluas lahan tanah yang dapat ditanami dengan pembukaan lahan-lahan baru (misal mengubah lahan tandus menjadi lahan yang dapat ditanami, membuka hutan, dsb).
3.     Diversifikasi Pertanian
Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistem tumpang sari. Usaha ini menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan panen pokok, memperluas sumber devisa, mencegah penurunan pendapatan para petani.
4.     Rehabilitasi Pertanian
Merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian yang kritis, yang membahayakan kondisi lingkungan, serta daerah rawan dengan maksud untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Usaha pertanian tersebut akan menghasilkan bahan makanan dan sekaligus sebagai stabilisator lingkungan.

Pelaksanaan Penerapan Revolusi Hijau:
Pemerintah memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada petani.
Kegiatan pemasaran hasil produksi pertanian berjalan lancar sering perkembangan teknologi dan komunikasi.
Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi atau yang dikenal dengan monokultur, yaitu menanami lahan dengan satu jenis tumbuhan saja.
Pengembangan teknik kultur jaringan untuk memperoleh bibit unggul yang diharapkan yang tahan terhadap serangan penyakit dan hanya cocok ditanam di lahan tertentu.
Petani menggunakan bibit padi hasil pengembagan Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI=International Rice Research Institute) yang bekerjasama dengan pemerintah, bibit padi unggul tersebut lebih dikenal dengan bibit IR.
Pola pertanian berubah dari pola subsistensi menjadi pola kapital dan komersialisasi.
Negara membuka investasi melalui pembangunan irigasi modern dan pembagunan industri pupuk nasional.
Pemerintah mendirikan koperasi-koperasi yang dikenal dengan KUD (Koperasi Unit Desa).

Biografi Westerling


WESTERLING

Kenapa anda tidak menembak Soekarno waktu kudeta dulu?” , Kapten Westerling ditanya. Apa jawabnya? Kapten yang pernah mengatakan bahwa Soekarno adalah tokoh yang paling dibencinya, menjawab: “Orang Belanda itu perhitungan sekali. Satu peluru harganya 35 sen. Sedangkan harga Soekarno tak lebih dari 5 sen. Jadi rugi 30 sen. Kerugian yang tidak bisa dipertanggungjawabkan”. Dengan kata lain Westerling ingin menghina Soekarno, bahwa pelurunya lebih mahal daripada nyawa Soekarno.

Indonesia tentu saja geram dengan penghinaan itu. Beberapa kali ada usaha untuk mengekstradisi Westerling ke Indonesia. Sayangnya usaha itu tak pernah terwujud sampai meninggalnya Westerling tahun 1987 dalam usia 68 tahun di Purmerend Belanda. Beberapa jam sebelum meninggal akibat serangan jantung, Westerling dikabarkan marah-marah pada wartawan Belanda yang tidak pernah berhenti menguber noda masa lalunya
.
Permintaan untuk mengekstradisi dan mengadili Westerling terutama bukan karena penghinaan tadi. Tapi juga karena kekejamannya di masa agresi militer Belanda plus percobaan kudetanya terhadap Presiden Soekarno. Kekejaman Westerling dituding memakai cara-cara Gestapo. Tudingan ini bukan hanya dari pihak Indonesia, tapi tudingan pada Westreling ini justru sangat gencar datang dari orang Belanda sendiri, terutana kaum peduli HAM (Human Rights).

Harian “De Waarheid” di Belanda menurunkan berita bulan Juli tahun 1947, isinya tentang kekejaman Westerling yang dinilai sama dengan kekejaman pasukan Jerman di PD II. Kemudian harian “Vrij Nederland” Juli 1947, juga merinci bagaimana kekejaman Westerling. Misalnya menyuruh dua tawanan bertarung. Lalu yang kalah ditembak mati. Termasuk mengeksekusi orang-orang tak bersalah di depan umum. Maksudnya untuk menakut-nakuti penduduk lain agar mereka mau buka mulut tentang persembunyian gerilyawan.

“Semua orang kampung, juga perempuan dan anak-anak, dikumpulkan dan ditembaki satu per satu. Saya pura-pura mati dan menjatuhkan diri di antara timbunan mayat berlumuran darah Saya tidak berani bergerak sebelum merasa yakin, Westerling dan pasukannya itu benar-benar telah pergi jauh”. Begitulah kesaksian seorang penduduk di Makassar atas aksi kekejaman Westerling.

Ketika masih bekerja di Jakarta, saya pernah mewawancarai seorang pejabat militer yang bermukim di bilangan Matraman Jakarta. Wawancara itu antara lain menyinggung tentang pengalamannya bertemu Westerling. Pak Suryadi bercerita, dia sempat ditahan di sel oleh Westerling. Di sel itu selama hampir tiga hari dia digantung dengan kepala di bawah dan kaki di atas. “Rasanya saya sudah hampir mati saja. Untung saja saya tidak sampai dibunuh”.

Raymond Paul Pierre Westerling, lahir di Istanbul 31 Agustus 1919, adalah tentara bayaran Belanda. Ayahnya Belanda, ibunya Turki. Tapi ada juga yang mengatakan ibunya orang Yahudi, ada yang mengatakan orang Yunani yang lahir di Turki. Simpang siur. Maklumlah, sejak usia 5 tahun Westerling mesti hidup sendiri di panti asuhan karena ditinggal kedua orangtuanya. Mungkinkah kekerasannya disebabkan sejak usia dini dirinya terpaksa tumbuh sendiri di jaman perang yang ganas, tanpa belaian kasih sayang orangtua?
 
Kapten ini biasa juga dipanggil “Turk”, panggilan yang biasanya ditujukan buat orang-orang berdarah Turki di Belanda.

Dia bisa bergabung dengan kesatuan Belanda, setelah mendatangi konsulat Belanda di Istanbul dan menawarkan diri sebagai sukarelawan perang. Kebrutalannya dan nalurinya sebagai penjagal mungkin membuat perang menjadi tempat yang cocok untuknya. Dia sendiri pernah mengakui, dalam perang dia menemukan kesenangannya. Keahliannya dalam kemiliteran adalah sabotase dan peledakan. Dia digojlok dalam satuan komando dengan training yang karena begitu kerasnya disebut “neraka dunia”, di Pantai Skotlandia yang dingin kosong melompong tanpa penghuni. Latihan keras untuk meraih baret hijau itu antara lain bertarung dan membunuh dengan tangan kosong, tanpa suara.


Berbekal segudang training berat kemiliteran, akhirnya Westerling sang tentara bayaran ditugaskan ke Indonesia untuk menumpas pemberontakan. Tugas sebagai pimpinan pasukan komando baret merah berada di pundaknya.

Seorang eks anak buahnya menggambarkan Westerling sebagai, “Orang yang kejam, tidak menghargai hidup dan suka melanggar janji. Dia bisa membiarkan tahanan di sel berhari-hari tanpa diberi makanan. Kadang dijanjikannya bahwa tawanan akan dilepaskan kalau mereka mau menolong Westerling. Tapi setelah tawanan itu sudah terlalu lemah dan tidak bisa lagi berjalan, malah langsung ditembak mati”.

Bahkan bagi anak buahnya sendiri, kekejamannya kadang dinilai keterlaluan. Sampai kadang ada yang menolak melaksanakan perintahnya, karena tak sampai hati menembak tawanan. Akibatnya anak buah yang membangkang tentu saja harus menerima hukuman indisipliner dari sang kapten ini.

Di Indonesia Westerling dikenal sebagai “algojo” yang melakukan pembantaian berkubang darah, terutama di berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Dari kota Makassar sampai kabupaten Barru, Parepare, Pinrang, Sidrap, dan Enrekang. Kejadian itu sekitar Desember 1946 – Februari 1947. Korban terbanyak adalah di Galung Lombok, kabupaten Barru. Untuk mengenang sejarah kelam itu, pemerintah kota membangun tugu di kota Makassar, disebut monumen korban 40.000 jiwa. Apakah betul sebanyak 40.000 jiwa, hingga kini masih diperdebatkan kebenarannya jumlahnya. Namun ada satu hal yang jelas. Nyaris semua kesaksian, baik pihak Indonesia maupun pihak Belanda sendiri membenarkan bagaimana kejinya kekejaman Westerling. Dia adalah prajurit yang sangat mudah menembak mati seseorang, tanpa alasan jelas. Seperti menembak burung saja. Itu belum terhitung menyiksa tawanan secara tidak berperikemanusiaan.

Untuk menggambarkan kekejaman Westerling yang berdarah dingin itu, J. Dancey seorang perwira Inggris bercerita, “Suatu pagi saya mendatangi Westerling untuk minum dan ngobrol bersama. Tiba-tiba dengan tenang dia mengambil potongan kepala dari keranjang sampah di samping meja kerjanya. Katanya itu potongan kepala dari pimpinan pemberontak yang baru saja dipenggalnya”. Westerling seakan ingin mengajari perwira Inggris itu, “begini lho caranya kalau mau menumpas pemberontakan!”.

Situasi perang kadang membuat seorang prajurit mesti bertindak “saya yang mati atau kamu yang mati”. Sehingga mau tidak mau, kadang mesti membunuh. Namun itu tidak berarti prajurit tidak pakai aturan dan diperbolehkan membunuh sesuka hati. Tetap ada aturannya. Jika tidak, maka bisa kena tuduhan melakukan pelanggaran HAM.

Karena melakukan pembunuhan seenak perutnya sendiri, maka perbuatan Westerling tergolong pelanggaran HAM dan dituding melakukan kejahatan perang. Westerling memang menumpas pemberontakan dengan caranya sendiri. Dengan cara bengis dan kejam. Padahal ketika itu sesuai ketentuan Westerling harus berpegang pada Pedoman Pelaksanaan bagi Tentara untuk Tugas di Bidang Politik dan Polisional. Karena keluar dari pedoman komando, Westerling pun dipecat tahun 1948. Di Belanda pun, status Westerling masih sering diperdebatkan. Pahlawan atau penjahat?

Sebagian pihak di Belanda pernah mengelu-elukan Kapten Westerling sebagai pahlawan yang berhasil menumpas pemberontakan. Tapi ada juga kaum kritis di Belanda yang mengatakan Westerling itu cuma seorang penjahat perang.

Westerling dikerumuni wartawan di aiport di Brussel setelah melarikan diri dari Indonesia

Jika saya ke Indonesia, kadang ditanya, “Kenapa sih kamu menikah dengan orang Belanda?. Mereka itu kan penjajah?!”. Bahkan saya pernah bertemu orang yang menolak menyopir mobil karena di antara rombongan ada orang Belandanya.

Jaman sudah berubah. Sejarah bergulir dengan cepat. Namun dendam sejarah masa lampau masih membuat sebagian orang Indonesia tetap menyimpan citra kelabu tentang Belanda.


Faktanya, justru rakyat Belanda sendiri yang mendesak pemerintah Belanda untuk minta maaf terhadap rakyat Indonesia atas kejahatan perang di masa lalu. Bahkan penyelidikan dan penelitian tentang kejahatan dan pelanggaran HAM agresi militer Belanda diungkap sendiri oleh para sejarawan Belanda dan pers Belanda sendiri.

Karena itu sekarang mulai sedikit terkuak misteri, mengapa di masa hidupnya Westerling bisa leluasa bergerak sana-sini. Ini janggal. Apalagi gara-gara kebengisannya di Sulawesi Selatan, ketika itu Westerling sudah dipecat dari kesatuannya. Tapi anehnya, sesudah itu Westerling malah berhasil mendirikan organisasi rahasia, mengumpulkan kekuatan, pendukung dan punya kekuatan senjata. Puncaknya di tahun 1950 malah melakukan kudeta terhadap Indonesia sebagai negara berdaulat. Padahal sehebat-hebatnya Westerling, seberapa hebat sih kekuatan seorang tentara sewaan?

Aneh. Sudah jelas-jelas melakukan kejahatan perang, dipecat, tidak punya fungsi strategis apa-apa di kemiliteran tapi kok bisa lepas dari jerat hukum? Ditambah masih kurang ajar berani mengkudeta Soekarno pula. Padahal ketika itu banyak suara, baik dari pihak Indonesia maupun Belanda sendiri yang ingin Westerling diseret ke mahkamah militer.

Boro-boro diajukan ke pengadilan, tahu-tahu setelah pemecatannya, malah terdengar kabar Westerling berhasil mengumpulkan 500.000 pengikut dan mendirikan organisasi rahasia bernama “Ratu Adil Persatuan Indonesia” (RAPI), dilengkapi kesatuan bersenjata yang dinamakan “Angkatan Perang Ratu Adil” (APRA).
Dengan organisasinya itu, tahun 1950 Kapten “Turk” alias Westerling bekerja sama dengan Darul Islam Jawa Barat mengadakan kudeta yang dikenal dengan peristiwa “kudeta 23 Januari”. Di balik kudeta ini kemudian terungkap juga keterlibatan Sultan Hamid II, eks perwira KNIL (beristrikan wanita Belanda), putra sulung Sultan Pontianak. Motif kudeta di antaranya ingin mendirikan negara sempalan yang bernama Negara Pasundan. Pasukan Westerling menembaki setiap tentara TNI yang ditemui. Sebanyak 79 pasukan Siliwangi dan enam penduduk sipil gugur.

Peristiwa penyerangan APRA, Bandung, 27 Februari 1950

Tapi kudeta itu berhasil digagalkan pasukan TNI. Kegagalan kudeta itu antara lain karena diwarnai desersi anak buah Westerling sendiri. Pemerintah dan militer Belanda sendiri mengaku tidak pernah mendukung kudeta itu. Walaupun demikian, tak bisa disangkal adanya andil dari “oknum” Belanda - siapapun dan apapun namanya, terhadap suksesnya Westerling meloloskan diri ke Belanda.

Sejak peristiwa kudeta gagal itu, Westerling semakin menjadi buruan Indonesia. Namun berkat *****sinya dengan beberapa pejabat militer, akhirnya Westerling dengan menumpang pesawat Catalina berhasil lari ke Singapura. Di negara ini dia sempat ditahan oleh pasukan Inggris selama dua minggu. Namun selanjutnya “Kapten Turk” berhasil lari ke Belgia. Sesudah itu secara diam-diam masuk ke Belanda. Permintaan Indonesia untuk mengekstradisi Westerling tak pernah dikabulkan.

Pemerintah Indonesia tentu saja tahu bahwa tuntutan HAM tidak pernah mengenal batas kadaluarsa. Jika hingga kini tak pernah terdengar adanya tuntutan Indonesia terhadap Belanda terkait masalah ini, mungkinkah karena didasari pertimbangan politis tertentu?

Lolosnya Westerling dari jeratan hukum, menimbulkan pertanyaan yang beberapa lama tidak pernah terjawab. “Mengapa selama itu Westerling bisa lenggang kangkung di balik semua pelanggaran yang sudah dilakukannya? Adakah orang kuat di belakang Westerling? Adakah konspirasi di balik kudeta Westerling? Siapa orang kuat di balik kudeta Westerling? Dari mana Westerling bisa memperoleh senjata? Seberapa besar kekuatan tentara bayaran Westerling hingga bisa membentuk pasukan elit-nya sendiri untuk melakukan kudeta?”.

Latar belakang Westerling ternyata tidak sesederhana yang diduga. Westerling pernah menjadi pengawal pribadi Lord Mountbatten, pernah bekerja untuk dinas rahasia Belanda di London dan akhirnya benang merahnya.....tahun 1944 pernah bekerja sebagai pengawal pribadi Pangeran Bernhard.


Akhirnya teka-teki di balik kejanggalan semua ini terkuak, melalui penelusuran dan penelitian sejarawan Belanda bernama Harry Veenendaal dan wartawan Belanda, Jort Kelder.
Setelah mengadakan penelitian selama 8 tahun, keduanya berhasil mengumpulkan bukti dan dokumen tentang keterlibatan Pangeran Bernhard di balik kudeta Westerling. Rupanya suami Ratu Juliana itu ingin seperti Lord Mountbatten yang pernah menjadi raja di India. Jika kudeta Westerling itu berhasil, menurut bukti-bukti yang ada, disebutkan Pangeran Bernhard ingin menjadi raja di Indonesia. Apakah sang Pangeran ingin mempunyai fungsi penting lain daripada “cuma” sebagai suami ratu?

Temuan di atas berdasarkan kesaksian dari laporan Marsose dan buku harian sekretaris pribadi istana, Gerrie van Maasdijk. Sekretaris ini dulu dipecat setelah konfliknya dengan Pangeran Bernhard. Penemuan itu dirangkum dalam buku berjudul “ZKH”, Zijne Koninkelijke Hoogheid (Paduka Yang Mulia Pangeran). Menurut penyelidikan ternyata Westerling pernah mengadakan kontak rahasia dengan staf Pangeran Bernhard sehubungan dengan kudeta itu.

Penelusuran mengarah ke bukti-bukti adanya bantuan rahasia penyaluran senjata dari pihak Pangeran Bernhard terhadap pasukan Westerling. Bahkan ada temuan yang menunjukkan bahwa sang Pangeran sudah mengantisipasi jika kudeta itu berhasil. Yaitu permintaan bantuan kepada Jendral Douglas Mac Arthur sebagai panglima di pangkalan Pasifik untuk mengirim pasukannya, jika kudeta Westerling sukses dan menimbulkan perang saudara.

Kalau kita harus menentukan pemenang di antara Westerling, Soekarno, Pangeran Bernhard: siapakah setelah perang yang pantas disebut sebagai pemenang? Westerling yang walaupun disebut penjahat perang, tapi sampai mati tidak pernah diseret ke mahkamah militer? Presiden Soekarno yang gagal dikudeta Westerling (tapi berhasil dikudeta “geger 1965”)? Pangeran Bernhard yang terkesan “immun” karena posisinya sebagai suami sang Ratu?

Entahlah. Orang bilang, di dalam perang yang menang jadi abu, kalah jadi arang. Semua ketiga tokoh di atas sudah “Rest in Peace”. Bagi orang-orang di “alam RIP”, soal kalah dan menang tidak lagi penting. Toh kehidupan sudah memberi setiap orang jatah kemenangan dan kekalahannya masing-masing. Kemenangan bagi seseorang, mungkin disebut kekalahan di mata orang lain. Begitu juga sebaliknya.

Sabtu, 05 Mei 2012

Segitiga Bermuda di Indonesia

Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle)

Sebelum membahas yang di Indonesia ada baiknya jika kita mengenal dahulu yang di Amerika. Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle) adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara P. Bermuda, Puerto Rico, dan Miami.

Segitiga ini begitu istimewa karena seringkali terjadi kecelakaan baik udara maupun laut didaerah tersebut. Anehnya, kecelakaan2 tersebut terjadi begitu saja, seakan2 mereka hilang dalam sekejap didaerah tersebut. Banyak teori2 yang menjelaskan peristiwa ini, seperti teori gas metana, cuaca yang labil, black hole/blue hole, lubang dimensi, bahkan teori UFO/alien, namun belum ada satupun teori2 tersebut yang mampu menjelaskan peristiwa bermuda secara pasti.

Lebih mengejutkan lagi ternyata diseluruh dunia ada sekitar 5-6 (saya lupa tepatnya) perairan yang serupa dengan bermuda triangle. Salah satunya ternyata terdapat di Indonesia.

Segitiga Masalembo



Segitiga Masalembo adalah segitiga yang serupa dengan segitiga bermuda di kepulauan Bahama. Segitiga Masalembo ini terletak di perairan laut Jawa, tepatnya pertemuan antara laut Jawa dengan selat Makasar. Jika dilihat dari gambar diatas, kepulauan Masalembo ini lebih cenderung ke selat Makasar dibanding dengan laut Jawa.

Beberapa kejadian aneh dan kecelakaan pernah terjadi di daerah segitiga tersebut. Masih ingat peristiwa tenggelamnya kapal Senopati?? KM teratai?? atau yang lebih dahsyat lagi peristiwa hilangnya pesawat Adam Air?? peristiwa2 tersebut terjadi di daerah segitiga maut ini. Bukan baru2 ini saja, dulu pada tanggal 27 Januari 1981 KM Tampomas II terbakar di laut dan karam, lokasi kejadian di segitiga maut ini juga.

“Lokasi kecelakaan KM Teratai sekitar tiga mil dari bibir pantai Majene dan enam mil dari lokasi jatuhnya pesawat Adam Air,” kata Ignatius dalam laporannya kepada Menhub Jusman Syafii Jamal di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (12/1)

Banyaknya kecelakaan dan peristiwa2 aneh lainnya didaerah tersebut membuat daerah segitiga tersebut menjadi daerah terlarang di perairan Indonesia. Sebenarnya apa penyebab dari fenomena segitiga Masalembo ini?

Jika kita lihat dari letak geografisnya, maka didaerah segitiga Masalembo terdapat aliran arus air yang tidak normal. Benturan yang terjadi antara arus laut Jawa (dari barat ke timur), arus laut Flores (dari timur ke barat), ditambah dengan arus selat Makasar yang membelahnya ( dari utara ke selatan) membuat arus didaerah perairan Masalembo menjadi labil.

Kencangnya benturan antara tiga perairan, ditambah dengan terbawanya air laut dingin dari Samudera Pasifik ke Samudera Indonesia (15 juta meterkubik air perdetik) Dan hampir keseluruhannya melalui Selat Makassar, disebut2 sebagai penjelasan yang paling ilmiah yang menyebabkan segitiga ini menjadi daerah terlarang.

Itu dari segi kelautan (arus laut), bagaimana menjelaskan kecelakaan2 udara? apakah hanya kebetulan terjadi di wilayah Masalembo? ataukah wilayah tersebut mempunyai kekuatan misterius seperti bermuda triangle?


Diatas adalah gambar peribahan cuaca dan pergerakan angin di Indonesia. Coba perhatikan ada warna merah campur kuning camur hijau kebiru2an, anehnya warna tersebut berbentuk segitiga (tepat di wilayah segitiga Masalembo). Mungkin ini menunjukkan kalau perubahan cuaca dan pergerakan angin di wilayah segitiga Masalembo sulit diperkirakan (labil) karena merupakan campuran dari tiga warna tadi (sebenarnya saya sendiri kurang begitu paham).

Setidaknya penjelasan2 tersebut sudah mewakili bahwa segitiga Masalembo menjadi terlarang hanya karena faktor alam saja, tidak seperti segitiga bermuda yang penuh dengan kemisteriusan sampai sekarang. Tapi, taukah anda kalau diperairan Masalembo seringkali terjadi keanehan selain kecelakaan?

Menurut kesaksian beberapa orang yang berhasil melewati wilayah segitiga tersebut (ternyata tidak semua berujung kecelakaan) baik dari laut maupun udara, mereka mengatakan melihat penampakan aneh, seperti burung besar, ular laut besar, dll. Mungkinkah burung besar itu pterodactyl? mungkinkah mereka melihat makhluk2 purba? ataukah mereka hanya berhalusinasi atau bahkan berbohong?

Who knows.. yang jelas segitiga Masalembo merupakan fenomena alam menakjubkan yang hanya terdapat diperairan Indonesia.

Riwatay Hidup Napoleon Bonaparte









Napoleon bonaparte

5 Mei, 184 tahun yang lalu, seorang mantan Kaisar Perancis meninggal dunia di tempat pengasingannya, Santa Helena. Dia adalah Napoleon Bonaparte, nama yang begitu populer di seantero daratan Eropa pada awal abad ke-18. Sepak terjang Napoleon saat itu berhasil mengubah peta dan tatanan politik di negara-negara Eropa.Riwayat Hidup Napoleon
Pada mulanya, Napoleon yang dilahirkan pada 15 Agustus 1769 hanyalah seorang perwira biasa. Pada usia muda, ia masuk Akademi Militer Perancis. Karir militer Napoleon semakin meningkat pasca Revolusi Perancis tahun 1789. Pada usia 25 tahun, keberuntungan mulai menghinggapinya. Pada usia tersebut, Napoleon diangkat menjadi panglima perang kerajaan Perancis. Ia berhasil memimpin tentaranya memenangkan beberapa peperangan. Pada tahun 1802, rakyat Perancis memilihnya sebagai Konsul. Dua tahun kemudian, rakyat Perancis menobatkan Napoleon sebagai Kaisar Perancis. Napoleon sangat berambisi untuk memperluas wilayah kekuasaannya sehingga selama 11 tahun bertahta, nyaris tiada bulan tanpa perang. Ketika itu, hampir semua negara di Eropa menjadi jajahan ataupun sekutu Perancis. Pada tahun 1812, pasukan Perancis mengalami kekalahan besar dari Rusia. Semenjak itu kekuatan Perancis semakin melemah. Tidaklah mengherankan jika Perancis kembali kalah melawan pasukan gabungan Rusia, Inggris, dan Austria pada tahun 1814. Selepas kekalahan yang menyakitkan itu, Napoleon digulingkan dari kekuasaannya dan dibuang ke pulau Elba. Namun Napoleon berhasil melarikan diri dari Pulau Elba dan kembali ke Perancis untuk merebut kekuasaan. Setelah 100 hari berkuasa, Napoleon kembali digulingkan setelah dikalahkan Inggris dalam perang di Waterloo. Ia pun ditawan Inggris dan dibuang ke pulau Santa. Helena.
Napoleon meninggal karena kanker lambung?
Setelah selama enam tahun menjalani hidup di tempat pengasingan, Napoleon akhirnya meninggal dunia. Awalnya, kematian Napoleon dianggap kematian yang wajar. Menurut hasil otopsi yang dipimpin oleh dokter Francesco Antommarchi, Napoleon meninggal karena penyakit gangguan sistem pencernaan yang dideritanya. Lambungnya mengalami kerusakan yang luar biasa. Penyakit penyebab kematiannya sama dengan penyakit yang diderita ayah Napoleon.
Racun arsenik penyebab kematian Napoleon
Namun, anggapan itu kemudian berubah ketika pada sekitar tahun 1960 sampel rambut Napoleon diketahui mengandung arsenik, suatu bahan kimia beracun. Semua itu berkat kerja keras Sten Forshufvud sejak tahun 1952. Sten Forshufvud adalah seorang dokter gigi yang menggagumi Napoleon. Ia tidak rela Napoleon meninggal dalam usia muda dan dalam keadaan yang menyedihkan. Menurut catatan Louis Marchand, pelayan Napoleon yang mencatat kondisi Napoleon selama di pengasingan, saat meninggal keadaan fisik Napoleon cukup menyedihkan, kakinya bengkak sehingga sukar berjalan. Tak hanya itu, Napoleon juga sering mengeluhkan sulit tidur, pusing-pusing, hilang nafsu makan, muntah-muntah, gatal-gatal, dan sakit dada. Keterangan Marchand diperkuat oleh keterangan orang-orang di sekeliling Napoleon saat di pengasingan, seperti Marquis Las Cases, Baron Gourgaud, dr. Barry O’Meara, dr. Francesco Antommarchi, Grand Marshall Bertrand, dr. John Stokoe dan dr. Henry Stkoe. Forshufvud menduga bahwa Napoleon meninggal akibat racun arsenik setelah ia mencocokkan kondisi Napoleon menjelang kematiannya dengan gejala keracunan arsenik. Gejala yang dialami Napoleon sama dengan gejala keracunan arsenik.
Forshufvud juga semakin yakin ketika mengetahui kondisi tubuh mayat Napoleon yang masih utuh ketika kuburannya dipindahkan dari Santa Helena ke Perancis. Tubuh Napoleon tidak rusak walaupun tidak menggunakan pengawet karena kandungan arsenik di dalam tubuh membuat tubuhnya awet. Memang, salah satu kegunaan arsenik adalah dapat mengawetkan mayat.

Suasana ketika peti mati Napoleon dibuka. Sungguh menakjubkan! Tubuh Napoleon tetap utuh walaupun telah terkubur lebih dari 10 tahun.
Menurut ilmu toksilogi yang pernah dipelajarinya, arsenik yang masuk ke dalam tubuh akan terakumulasi di rambut. Forshufvud kesulitan untuk membuktikan dugaannya. Ia tidak mengetahui cara mendeteksi adanya arsenik dalam rambut. Lagi pula ia tidak tahu bagaimana cara mendapatkan sampel rambut Napoleon karena Napoleon telah meninggal lebih dari 100 tahun.
Untunglah Forshufvud mendapat informasi mengenai adanya potongan rambut Napoleon dan cara membuktikan adanya arsenik di dalam rambut. Potongan rambut Napoleon disimpan oleh Louis Marchand di Museum Pribadi Marchand. Adapun informasi mengenai cara mendeteksi arsenik dalam rambut diperolehnya dari Dr. Hamilton Smith yang dipublikasikan dalam Journal Analytical Chemistry.
Smith menggunakan metode Analisis Aktivasi Neutron (Neutron Activation Analysis) untuk menganalisis arsenik dalam rambut. Kemudian, Forshufvud bekerja sama dengan Smith menganalisis kandungan arsenik dalam rambut Napoleon. Analisis tersebut dilakukan di Harwell Nuclear Research Laboratory of London. Rambut Napoleon sepanjang 13 cm dipotong-potong menjadi 5 mm. Kemudian, hasil analisisnya dibuat grafik.
Grafik tersebut menunjukkan kadar arsenik tertinggi dalam rambut Napoleon adalah 51.2 ppm. Adapun kadar paling rendah adalah 2.8 ppm. Jika dirata-ratakan, kadarnya sekitar 24.26 ppm. Pada saat itu, kadar normal arsenik dalam tubuh adalah 0.8 ppm. Jadi, jumlah arsenik dalam sampel rambut Napoleon sekitar 30 kali lipat kadar normal.

Kematiannya itu akhirnya menjadi sebuah misteri. Timbullah dugaan bahwa Napoleon meninggal akibat keracunan arsenik. Jika memang Napoleon meninggal karena keracunan, apakah keracunannya disengaja? Jika disengaja, siapakah yang melakukannya? Jika Napoleon tidak dibunuh, dari manakah sumber arsenik di dalam tubuhnya?